Dua mobil dan tiga sepeda motor tampak rapi terpakir berjajar di depan warung di tepi Jalan Dokter Wahidin, tepat di seberang Panti Asuhan Muhammadiyah, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, April lalu. Sinar lampu neon menerangi warung kaki lima dengan dua meja dan empat kursi panjang itu. Sepintas, suasana di dalam warung kaki lima ini tampak biasa dan sama dengan suasana warung kaki lima di Kota Pekalongan yang menyajikan menu nasi megono. Tetapi, suasana berbeda ketika tiba saat menyantap sepiring nasi megono hangat dengan lauk tempe goreng dan semangkuk garang asem sapi.
